Antara Bahasa Pencipta dan Konspirasi Illuminati

Angka-angka yang beredar di dunia merupakan kode-kode rahasia. Siapa yang “menciptakan” angka-angka itu? Sejatinya, ada banyak kepentingan yang diselipkan dalam perahasiaan kode itu, bisa saja merupakan konspirasi. Sudahkah kita sadar dan membuka diri terhadap perubahan?

Allah menciptakan sesuatu dengan hitungan teliti’.” (QS. al-Jinn: 28). Maha Besar Sang Pencipta yang telah menciptakan segala sesuatunya dalam ketelitian dengan ciri khas dan fungsi masing-masing. Selaras dengan firman Allah tersebut, maka Allah pun telah menciptakan angka dalam sistem teratur dan dalam jumlah yang tak terhingga. Apa buktinya? Dalam artikel ini, penulis hanya akan memaparkan salah satu fakta hitungan bahasa Allah dalam Al-Qur’an yang sebenarnya memiliki kode-kode bagi ilmu pengetahuan.

Sebutlah saja angka 9 dan 1, dan kombinasinya 19. Pernahkah Anda menelaah angka 19 dan kelipatannya? Kita ambil saja angka 57 yang secara matematis merupakan hasil perkalian antara 19 dan 3. Dalam Al-Qur’an, surat ke 57 adalah Al Hadid atau besi. Ditinjau dari kajian ilmiah kimia, isotop stabil Fe (Ferum= besi) 57 membutuhkan pelepasan kalor sebanyak 2957 Kj/mol dalam tingkatan energi ionisasi ke-3. Lalu, bagaimana Allah menunjukkan kode-kodenya dalam perhitungan ini? Coba Anda lihat berapa jumlah ayat Al Hadid, dan surat ke berapakah itu dalam Al-Qur’an. Ya, jawabannya adalah, berjumlah 29 surat dan merupakan surat ke 57 (baca: kode 2957). Lalu, dari manakah angka 3 berasal dalam perkalian 19 dan 3? Jawabannya adalah dalam tingkatan ionisasi besi ke-3. Subhanallah.

Lantas, ada apa dengan angka 19?

Berdasarkan pemikiran mufassir modern, angka 19 berkaitan dengan kata Wahid yang menunjukkan ke-Esa-an Tuhan. Ditinjau dari perhitungan gematrikalnya, jumlah nilai kata Wahid adalah 19. Seorang mufassir modern, Dr. Tariq memperjelas pola hitungannya, dimana W=6, A=1, H= 8, D=4 dan jika ditotalkan, maka semua berjumlah 19.

Angka 1 dan 9 ini mengingatkan penulis pada sebuah series film the Arrival pada series ke 43. Dalam series ini diungkap mengenai diagram pokok kehidupan yang memiliki 10 titik (sephiroth). Dimana, ketika sesuatu berada di titik ke-9 terus meloncat 1 titik lagi, maka dia akan mencapai titik ke 10, yang dipercayai sebagai tahap ke-Tuhanan. Sedangkan, jika dia meloncat 1 tahap lagi (9+1+1=11), maka berarti dia berada di nomor 11, nomor bagi tukang sihir. Ketika pada tahapan ini, maka syetan dan sihir akan merajai jiwa seseorang, menyihir dan mengelabui alam pemikiran manusia.

Sesuai dengan penjelasan di atas mengenai angka 911, masih ingatkah Anda dengan peristiwa 11 September 2001 (9-11-2001), dimana telah terjadi konspirasi politik dan agama yang didukung oleh George W. Bush. Pesawat bunuh diri yang menghadang gedung terbesar di Amerika ini, memakan banyak korban meninggal dan luka-luka. Efek besar dari peristiwa ini adalah adanya fitnah terhadap kaum muslim sebagai teroris yang mencapai pada titik puncaknya, penyiksaan terhadap beberapa negara Islam di kawasan Timur oleh Amerika Serikat, seperti Afghanistan (2002), Iraq (2003), kemudian Lebanon (2006) dan Palestina. Hal ini sebenarnya telah dikemukakan sejak awal, dalam sebuah pidato kenegaraan di Amerika Serikat pada tanggal 11 September 1990, 11 tahun sebelum terjadinya pesawat bunuh diri, dengan adanya pernyataan akan kebangkitan New World Order.

Percayakah Anda, bahwasanya semuanya adalah rancangan kaum Illuminati, yang sesungguhnya sudah diberikan kode dan pertanda oleh Allah bagi umatNya?

Ya, konspirasi besar telah terjadi, padahal harusnya muslim tidak bisa dibohongi dengan konspirasi semacam itu. Muslim mempunyai Al-Qur’an dan Al Hadits yang menyimpan kode-kode baik angka maupun pertanda yang telah diberikan oleh Allah SWT bagi orang-orang yang berakal. Allah berfirman “Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9).

Lalu, sekarang penulis menekankan kembali pertanyaan yang ada pada awal artikel ini, sudahkah kita sadar dan membuka diri terhadap perubahan itu? Lagi-lagi, di sinilah fungsi diberikannya akal oleh Allah kepada manusia, menggali ilmu dan mencari kode-kode lain yang telah Dia buat untuk orang-orang yang berfikir sebagai peringatan dari Nya. Wallahu alam.